Monday, August 19, 2013

I'm not apple. LMAO

“Vira nggak ada manis-manisnya jadi cewek!”

Kalimat itu diucapkan oleh Ibunda gue. Nggak cuma Beliau sih. Novita, adik gue juga ngomong gitu. Terus Dhie, Kim dan Annis. Lalu, Nesia, Nopitri, Endah, Acil, dan Lisa. Mereka juga bilang gitu. Eh tapi, Fanni, Julina, Aletha, Via, Lia, Cherika, Pheyphey, dan Gaby juga bilang gitu, deh. Terus…….. STOP! Kenapa kita jadi kayak absen daftar hadir?

Pokoknya, banyak deh yang beranggapan kalau gue itu nggak punya sisi manis sebagai cewek. Dari temen di kehidupan sehari-sehari sampai kehidupan kekal *maksud lu?*

Gue akuin sih, gue emang belum bisa nemuin apa manisnya gue. Selain kedua bolongan yang muncul di pipi gue tiap kali gue tersenyum dengan unyu. Orang bilang sih itu namanya lesung pipi. Dan, emang bener kok namanya lesung pipi. Hahaha

Oke, gue mau jujur. Gue nggak bisa dandan. Gue nggak bisa mengenali produk kecantikan wanita dan fungsinya untuk apa. Bahkan beberapa waktu lalu, gue nggak bisa bedain mana eyeliner dan maskara. Gue juga nggak tau apa bedanya body butter, body lotion, body spray, dan body perfume. Buat gue…..semuanya sama. Sama-sama harum kalau dipakai. *ngek

Gue juga nggak ngerti tentang fashion wanita jaman sekarang. Dari gue masih ngerangkak sampai gue sering jumpalitan nggak jelas di kelas, style andalan gue cuma kaus atau kemeja, celana yang kadang pendek kadang panjang (?), sama sandal. Tapi, kalau lagi digereja sih, gue pakai sepatu. Ya, pokoknya style gue itu standar banget.

Gue jarang banget pakai dress. Ada sih, sering banget Mama beliin dress. Cuma ya, gue jelek banget kalau pakai dress soalnya badan gue itu agak ehem-bantet-ehem. Jadi, kalau pakai dress, gue keliatan kayak jamur. Bulet-bulet gimana gitu.

Gue nggak punya high heels, wedges, dan apapun itu jenis sepatu cewek. Yang gue punya itu sandal, sepatu, sepatu sandal, dan flat shoes atau selop? Atau termasuk sepatu sandal juga, ya? Gue nggak ngerti sih. Pokoknya itu yang di beliin sama Bude-bude tercinta.

Gue jarang mandi. HAHAHA alasan kemanusiaan yang pernah gue ucapin di post lain beberapa waktu silam.

Gue jarang sikat gigi dan sisiran kalau lagi libur. HAHAHA kayaknya gue nista banget tiap liburan datang -___-

Gue sering banget mainan tanah kalau lagi nggak ada kerjaan. Gue  nggak ngerti sih, kenapa gue begini. Mungkin di kehidupan sebelum ini, gue terlibat konflik asmara sama Dewa Cacing, kali.

Gue sering banget bersendawa dan nguap lebar-lebar. Soalnya, buat gue kalau nguap kecil-kecil itu nggak puas (?)

Gue nggak bisa masak. Bahkan, kalau gue mulai masuk dapur, Mama gue langsung was-was. Mungkin dia pikir, gue bakal ngehancurin rumah kali. Tapi, serius gue nggak bisa masak. Masak air aja gosong. Ceritanya, kapan itu, gue lagi masak air terus gue tinggal tidur. Eh, bangun-bangun, itu ceret udah berasap aja saking gosongnya. HAHAHAHA *ketawa nista*

Gue sering bertingkah bego. Joget-joget nggak jelas, guling-gulingan, main tentara-tentaraan pakai penggaris plastik, bertingkah jadi John Cenna dengan naik-naik meja dan bilang “SMACK DOWN!”

At least….. gue nggak tau apa sisi cewek gue.

Mungkin, gue bakal keliatan cewek kalau di jejelin sama kecoak. Serius, gue sawan banget liat kecoak. Kalau ketemu kecoak, gue langsung jejeritan ala gadis-gadis unyu di Jepang atau Korea atau Zimbabwe *lah?*

Gue juga bakal keliatan cewek kalau lagi nonton film drama yang sedih, atau baca ff. Soalnya gue gampang banget nangis. Ketimpuk bola basket, nangis. Jatoh pas main bola, nangis. Di takutin pakai kucing, nangis. Apa-apa nangis. Dasar gadis lemah!

Tapi, sebenernya sih, gue sengaja untuk terkesan nggak manis begitu. Soalnya, gue udah punya rencana kalau sehabis lulus ini, gue bakal bertransformasi jadi cewek cantik. Kayak IU di drama series Korea, Dream High. Gue kepengen diet, terus kepengen cantik, feminim dan anggun. Mungkin, nanti kali ya, tunggu gue berlatih sama yang expert. Itu juga kalau gue nggak lupa *jder!*

Wednesday, August 14, 2013

Gemini

Untuk seseorang disana,
yang berhasil menumpulkan logika ku saat mendengar namanya terucap.

Untuk seseorang yang bisa memasuki pikiranku; kantor paling sibuk di dunia dan hebatnya ia malah menjadi karyawan tetap disana.

Untuk seseorang yang membuat mataku selalu mencari keberadaannya, bahkan dalam kerumunan orang banyak sekalipun.


Aku menyukaimu, Pria dengan zodiak Gemini.
Aku menyukai wajahmu yang mirip dengan Oh Sehun.
Aku menyukai tingkah bodohmu, yang membuatku berpikir dua kali kalau kau mirip member boyband Korea.

Oh baiklah, kau memang mirip dengannya. Wajah kalian mirip, tingkah sok cool kalian mirip, dan mata kalian nyaris serupa.
Tapi, sungguh, banyak orang di dunia ini, yang pernah ku temui berwajah mirip Oh Sehun.
Dan hanya kau, yang berhasil membuatku memperhatikanmu dari kali pertama.

Aku ingat, saat itu hari pertama MOS.
Kau tampak bodoh dengan topi dari bola kaki yang di gunting.
Hebat. Di antara 2,7 juta jiwa penduduk Indonesia, aku malah menyuka wajahmu yang saat itu terlihat konyol.

Hey, aku menyalahkanmu atas hal ini, Tuan.
Serius, aku menyalahkanmu atas lumpuhnya rasionalitas ku saat bertatap muka denganmu.
Aku menyalahkanmu, yang dengan tega membuat lidahku kelu saat melihatmu di kantin sekolah.
Aku menyalahkanmu, yang dengan illegalnya membuatku menyukaimu,
namun tidak memberikanku kekuatan untuk mengutarakannya di hadapanmu.

Dan, Tuan, kalau ternyata kau mengetahui tulisan ini. Tolong anggap saja kau hanya membaca sebuah cerpen anonim di internet.
Anggap saja tulisan ini dibuat oleh seseorang yang menempuh ilmu di sekolah yang berbeda.

Awas kalau kau berani menyembunyikan wajahmu dari jarak pandang diam-diamku.
Aku akan menyalahkanmu, kalau nantinya aku merindukanmu.
Aku akan menyalahkanmu, kalau nantinya aku mencarimu dan berusaha menemukanmu dalam mimpi malamku.


 NB: terima kasih followback nya :p

Sunday, August 11, 2013

perihal 'jangan lupain gue, ya'

“Kalau misalnya, nanti kita nggak bareng kayak gini lagi. Kalau misalnya, nanti kita nggak bersahabat sedekat ini lagi, entah itu karena apapun itu. Mungkin konflik, mungkin karena salah paham, atau mungkin karena kita udah dewasa dan nantinya hidup masing-masing, gue mohon jangan lupain gue, ya…”

Perkataan Kim ngebuat kami sempat terdiam selama beberapa sekon. Kami, selama ini nyaris selalu bersama. Selalu bareng, dimanapun dan kapan pun. Dari main bareng, ngumpul bareng, ngobrol bareng, iseng bareng, di omelin bareng, bahkan berbohong pun bareng-bareng. Nggak pernah sedikit pun terpikir kalau suatu saat kami bakalan pisah.

Tapi, nggak ada satupun yang abadi di dunia ini, termasuk persahabatan dan kebareng-bareng-an kami. Suatu saat, semuanya juga pasti akan terasa nggak sama lagi. Bener kata Kim, suatu saat, bisa aja kami nggak akan bareng kayak sekarang. Mungkin, kami akan terpisah dan tercerai karena ada konflik dan salah paham. Atau mungkin, kami akan dewasa dan menjalani hidup masing-masing sehingga nggak sedekat sekarang.

Mau nggak mau, saya jadi kepikiran akan hal ini. Mungkin, suatu saat kami akan terasa jauh satu sama lain. Tapi, apa mungkin suatu saat nanti saya bisa ngelupain mereka?

  Maksud saya, coba lihat…

  Ada Mickey. Yang meski pun kekanakkan dan mesum, sering nonton video bokep, tapi merupakan cowok yang paling setia kawan yang pernah saya kenal. Paling nyantai dalam menjalani hidup -serasa nggak pernah terkena masalah sedikit pun. Dan yang terpenting, dia paling mengerti bagaimana cara memeluk hati orang yang lain yang sedang patah.

  Kemudian, Kevin. Yang selalu cuek dan jago main piano. Yang punya wajah imut kayak member boyband. Yang sering percaya sama mitos dan kemakan takhayul. Dan meskipun dia sering galak, ngebossy, dan ngeselin, tapi sebenernya dia lah yang paling peka terhadap kami.

  Lalu, ada Jerry. Yang terlalu tenang -menjurus pendiam-. Cowok yang kutu buku banget, misterius dan unpredictable. Yang meskipun terkesan amat serius, tapi dia selalu memikirkan segala sesuatu dengan matang dan perhatian pada hal sekecil apa pun tentang kami.

  Ada Chris. Yang jago main gitar. Yang nggak pernah keliatan marah dan punya segudang kata maaf buat kesalahan kami. Yang paling sering jadi tempat curhatan kami. Yang meskipun keliatan dewasa dan tenang, namun sering ngedance nggak jelas dan ngerusuh bareng kami.

  Selanjutnya, ada Ryo.  Yang punya wajah teramat manis untuk ukuran pria, namun sikapnya nggak ada manisnya sama sekali. Yang sering bertingkah seperti cassanova. Yang keliatannya careless tapi sebenernya, sering nyiapin kejutan nggak terduga untuk menghibur kami dan selalu punya cara nya sendiri untuk membuat kami tersenyum.

  Ada Annis. Yang paling jago menggambar. Yang keibuan dan pintar masak. Yang sering banget nasihatin kami. Yang selalu membuka lengannya untuk memeluk kami kalau kami sedang down. Yang biar pun keliatan seperti malaikat, tapi sering banget bertingkah ngocol dan ngenges. Dan yang terakhir, meski penakut, namun, merupakan sosok paling tegar yang saya kenal.

  Lalu, ada Dhie. Yang teramat mencintai Indonesia. Yang menyukai hal-hal berbau pink dan romantis. Yang mempunyai bakat di bidang theater. Yang kreatif dan sering membuat inovasi bermanfaat di antara kami. Yang tidak suka basa-basi dan paling tidak bisa berbohong. Yang meski pun sering di bilang sinis dan sarkatis, tapi sebenarnya mempunyai hati paling lembut dan sensitif.

  Terakhir, ada Kim. Yang lucu, cheerful, dan manis. Yang selalu bertingkah seperti anak bungsu. Yang haus perhatian dan ingin selalu di manja. Yang selalu jadi teman adu mulut saya. Yang biar pun sering ngeselin karena bertingkah aneh-aneh, tapi mempunyai alur pikiran yang nggak pernah ketebak. Dan yang terakhir, biar pun paling sering berantem sama saya, merupakan teman yang paling dekat dengan saya.

Mereka adalah orang-orang yang paling berarti buat saya, setelah keluarga-keluarga saya yang jumlahnya banyak itu.
Mereka adalah segelintir dari jutaan orang yang pernah muncul dan berlalu lalang dari hidup saya; yang walaupun segelintir namun tetap setia untuk tidak pergi dikala saya menangis meraung-raung saat kesepian mendera.

Mereka adalah orang yang menghibur saya bukan dengan kalimat bijak, tapi selalu berhasil menyejukkan hati saya saat sedang kering dan kerontang.

Mereka adalah orang-orang yang tidak segan-segan menegur saya sedemikian sadis saat saya melakukan sesuatu yang salah, namun menutup mulut rapat-rapat di hadapan orang lain tentang keburukan saya.

Mereka adalah orang yang mengajarkan bahwa ada saatnya di mana hati yang patah pun akan menemukan tempatnya untuk pulang.

Mereka yang mengajarkan bahwa sekumpulan orang dengan latar belakang berbeda, dengan masalahnya masing-masing, dengan tangisannya sendiri-sendiri pun dapat menjadi penghiburan untuk yang lain. Dapat menyediakan bahunya untuk yang sedang terluka lebih dalam. Dapat saling memeluk untuk sekedar meredakan perih yang menyesakkan dada.

Mereka yang mengajarkan bahwa warna sekelam malam pun, tetap akan terlihat indah kalau dilihat dengan perasaan yang bahagia.

Mereka yang mengajarkan saya, untuk dapat terus menulis, apapun itu, walau saat itu hati saya sedang teriris-iris.

11 Agustus 2013 pukul 02:55 PM,

di ruang tamu rumah Kevin.

Wednesday, August 7, 2013

a new hobby


Gue punya hobby baru, kawan-kawan!

Selain makan, minum, jalan-jalan, tidur, nonton TV, dan dengerin musik, (kayaknya hobby gue standar amat) akhirnya ada satu lagi kegiatan yang wajib dimasukin dalam daftar hobby gue.

Yaitu……. NGUPIL!

Kalian boleh nganggep gue jorok. Gue sih udah kebal mau dianggep gimana juga sama orang lain. Secara, emak kandung gue sendiri aja juga udah terlalu sering ngomong sama gue “Lu itu jorok banget sih jadi anak gadis!”

Fyi aja, gue emang agak males buat mandi. Soalnya, gue itu anak yang memang peka pada orang lain *masa?*. Tiap kali gue mau buka baju untuk mandi (tolong jangan bayangin hal-hal mesum!!!), gue selalu mikir ‘apa saudara-saudara kita yang ada di Benua Afrika sana sudah mendapatkan air bersih untuk sekedar minum dan mandi?’
Dan gue langsung sedih, masa iya gue bisa enak-enak mandi padahal mereka aja lagi kesusahan untuk mendapatkan air?

Akhirnya, setelah mengalami perang batin yang cukup alot (?), gue mutusin untuk memakai baju gue lagi, dan kembali ke kamar tanpa harus buang-buang air hanya untuk mandi. Hidup piraaa!!

Nah, akhirnya, gue coba deh nyari hobby baru yang nggak ngerugiin siapa pun. Dan pilihan gue jatuh pada NGUPIL. Yap, benar sekali saudara-saudara!

Soalnya, menurut gue, ngupil itu kan nggak berdampak buruk buat siapa pun. Bahkan, sebenernya agak bagus buat kesehatan (?)
Lagian, siapa sih manusia di dunia ini yang nggak pernah ngupil? Bohong amir, kalau ada yang bilang dia nggak pernah masukkin jari telunjuk ke lubang hidung dan mulai menggali kotoran di dalam sana? (istilah kerennya: upil).

Dan, lagi…. hobby gue ini sebenernya bisa dibilang muncul karena gue keseringan nonton Hello Baby MBLAQ.

Coba deh, kalian search di youtube. Terus nonton dari episode 1-12. Di variety show itu, ada anak kecil imut, tampan, kecil, dan nakaaaaaaaaaal banget. Namanya Leo Recipon William. Leo ini tipikal anak yang kayak curut, minta di piting. Cuma ya itu, dia imut, ganteng, terus mungil, makanya orang-orang jadi nggak tega mau ngelempar dia ke jalan tol.

Nah, gue selalu merhatiin ini bocah sejak awal munculnya dia di variety show ini. Dan berdasarkan hasil pengamatan gue, gue mendapatkan fakta kalau Leo itu hobby banget masukkin jari ke lubang hidung. Nggak tau deh dia ngupil atau cuma sengaja kelitik-kelitikin lubang hidung. *maksud lo apaa?!*

Terus, yang perlu di salutin dari dia, yaitu….. dia PEDE! Serius, dia pede banget buat ngupil di depan kamera dan disaksikan berjuta-juta umat di Korea Selatan dan dunia. Ini bocah emang gokil! Nggak kenal malu, dan selalu ngelakuin hal yang dia suka tanpa peduli sekitar alias cuek maximum.

Dan pada akhirnya, gue yang dari kecil seneng banget mengikuti hal-hal menarik yang gue lihat atau tonton, mulai mencontoh perilaku Leo yang unyu…. Yap! Bener banget, gue mulai mencontoh untuk sering banget ngupil!

Tapi gue agak sedih juga nih, kawan-kawan. Temen-temen gue banyak banget yang protes. Mereka bilang, ngupil itu mengurangi pesona bangsawan gue. Mereka bilang “nggak ada seorang pun putri raja yang ngupil depan rakyatnya, Vir”

Tapi tapi tapi……….ngupil itu kan nggak dosa, kan? ngupil itu nggak haram, kan? L kenapa sebagai putri raja, gue dilarang melakukan hal yang tidak merugikan?
Sedih tau! :’(

Tuesday, August 6, 2013

Cassey and The Harmony


Namanya bagus, ya. Cassey.

Itu nama temen gue yang gue kenal dari dunia maya. Well, sebenernya bukan nama dia juga sih. Soalnya nama aslinya itu Chelsy Natashya Riwu. Dan Cassey itu panggilan gue buat dia. Soalnya lidah gue agak ribet kalau nyebut huruf “L”

Cassey ini anak Jakarta. Dia sekolah di SMAK PSKD 1 Halim Perdana Kusuma. Cewek yang lahir tanggal 03 November 1996 (beda dua hari sama gue. Cucokk :3) merupkan anak yang manis dan baik. Seriously, itu first impression gue saat ngobrol sama dia. Dia polos, baik, manis, meski ngomongnya agak ceplas ceplos, tapi dia ini termasuk orang yang agak susah buat gila-gilaan di lingkungan baru. Kalau ketemu orang baru, dia pasti pendiem abis.

Kenapa gue bisa tau? Ya, gue nebak dong. Mau gimana lagi. HAHAHA

Cassey ini taat banget sama agama dan ajaran Tuhan Yesus. Nggak kayak gue. Dia juga sopan. Nggak kayak gue juga. Pokoknya cassey ini nggak mirip sama gue dibanyak aspek. Kecuali baik, manis, polos, dan……….OKE, OKE! ITU BOHONG!

Baru-baru ini, Cassey ngomongin film Korea sama gue. Judulnya HARMONY.
Well, ini baru pertama kalinya kita ngomongin film Korea. Dan, ini berarti film yang dia omongin emang bagus. Must be watched. Kudu di tonton.

Dia bilang sih filmnya mengharu biru, sampai buat dia nangis-nangis. Kaget juga gue. Sebagus itu kah film ini sampai bisa ngebuat temen gue yang mentalnya sekuat baja dan setegar karang trenyuh?

Cassey bilang, film ini menceritakan kalau di film ini ada sekelompok narapidana wanita yang masuk penjara karena kasus pembunuhan. Lalu, ada salah satu napi yang sedang hamil dan harus melahirkan dipenjara. Napi wanita ini melihat pentas nyanyi. Akhirnya dia ingin nyanyi, sama teman-teman nya sesama napi yang lain. Mungkin, nantinya mereka bisa dapat remisi.

Tadinya, kepala sipir nggak ngijinin mereka untuk menyanyi. Katanya, mereka nggak mungkin bisa. Tapi, mereka buktiin kalau mereka bisa menyanyi. Hingga mereka diundang ke Seoul.

Sehabis menyanyi, mereka diijinkan ketemu keluarganya masing-masing. TAPI, disaat itu juga bayi si napi wanita yang tadinya hamil itu harus di adopsi sama orang lain.

Nggak lama setelah konser, mereka, si para napi ini harus kembali lagi ke penjara. Dan……mereka di hukum mati.

Penasaran? Sama! Gue juga penasaran nih sama filmnya gara-gara diceritain sama Cassey. Dasar Cassey nyebelin. Udah tau gue nggak pakai TV Cable, gue disuruh nonton film yang di tayanginnya di Net TV. PREEEET!

Terus……. Kok kita jadi bahas film, bukannya bahas Cassey? Nggak apa-apa dong, gue ini yang punya blog jadi nggak ada yang bisa ngelarang-ngelarang gue dong! HAHAHAHA

At the end, Cassey emang selalu berhasil gue penasaran sih. Ya, berdoa aja semoga gue nggak mati dalam waktu dekat. Bisa-bisa, gue jadi arwah gentayangan karena penasaran nanti. Dih, amit-amit

Sunday, August 4, 2013

am I clumsy?


Gue baru sadar, gue itu tipe orang yang kikuk dan agak weird. Kenapa gue bisa ngomong begitu? Well, kali ini gue rasa gue harus berterima kasih pada Kim.Soalnya, dia yang nyadarin gue tentang betapa kikuknya gue.

Sore ini, gue abis selesai berenang ceritanya. Terus, udah pulang dan sampai dirumah dengan selamat walafiat walau agak capek. Karena nggak ada kerjaan, akhirnya gue memutuskan untuk duduk-duduk diteras rumah gitu, sambil nyari sinyal axis. Udah nggak usah sok kepo ngapain gue nyari-nyari sinyal segala. Lu nanya gue tampol nih! (?!?)

Nah, entah apa yang direncanakan oleh Tuhan, tiba-tiba Kim lewat. Pas banget ketika gue lagi mangap-mangap ngikutin burung jalak kesayangan Papa, si Nero. Gue juga heran sih, ngapain gue sebenernya ngikutin itu burung sesat. Serius, kadang I don’t get mind sama apa yang gue lakuin.

Kim nyeletuk “dasar lu anak bego” ……sumpah sebenernya ini agak sakit. Tapi, berteman lama sama dia ngebuat gue jadi kebal juga sama spesies manusia bermulut parutan keju kayak Kim.
Dan, endingnya Kim juga ikutan nemenin gue duduk-duduk diteras, nggak tau motifnya apa. Yang jelas, dia ngikutin gue. Huh! Dasar plagiat (?)

Kita nggak ngapa-ngapain, cuma duduk-duduk sambil main hp. Gue twitteran, dia nonton video bokep *dirajam*. Nggak kok, dia smsan sama seseorang entah siapa. Atau mungkin, dia twitteran juga, gue nggak tau deh.

Yang jelas, posisi kita berdua tuh udah kayak pasangan muda-mudi yang lagi kikuk duduk berdua saat kencan dibangku taman. Persis banget sama yang sering nongol di drama percintaan Korea gitu. Tapi, nggak pake acara blushing-blushing segala, sih. Siapa juga yang bakal blushing kalau duduk sebelahan sama titisan Nyai Naga kayak Kim. *emang ada Nyai Naga?*

Sampai akhirnya, gue bosen liatin mention. Terus, gue setel deh MV EXO – Growl. Well, gue udah pernah bilang belom kalo Kim itu nggak terlalu suka sama EXO? Belom ya? Yaudah, sekarang kan lu juga udah pada tau ini, kan? Lagian, sebenernya dia mau suka sama EXO atau nggak juga nggak ada hubungannya sih sama topik ini, kok. Cuma pengen biar nambah-nambahin tulisan aja hehehe

Lanjut ya, gue kan anak yang nggak pernah kekurangan energi, kecuali kalo belum di charge *lu kata handphone!*
Jadi tiap kali denger musik, secara spontan badan gue pasti langsung joget. Musik apapun deh. Rock, metal, pop, hiphop, RnB, dangdut, musik kematian, musik pemuja setan…..nggak begitu juga! -_-

  Ya, udah ah balik ke topik! Ngalur ngidul banget.

Jadilah, ketika musik Growl mengalun dari hp gue, tanpa sadar gue joget-joget sesuai keinginan tubuh gue (berhubung gue juga nggak hapal koreografinya). Kalo bahasa kerennya tuh “Let your body leads you to moves”
Kalian nggak pernah denger quotes itu ya? Santai aja, itu emang quotes bikinan gue, kok! HAHAHA

Singkat cerita, nggak sampai lima menit gue joget-joget, gue langsung berhenti mendadak. Lu tau apa yang buat gue berhenti? Apalagi kalau bukan tatapan tajam ala pembunuh psikopat yang di lontarkan gadis manis, yang tadi duduk disebelah gue.

Terus dia bilang gini. “Wah, Vir, lu beneran sakit jiwa gue rasa. Lu nggak sadar apa kalau kita masih di teras rumah?” dengan wajah penuh kesinisan. Yang sebenernya saat itu bikin gue merinding dan berpikir ‘masa iya gue dibilang sakit jiwa sama orang yang punya gangguan mental?’ *dibunuh*

Tapi…. sejujurnya, pas gue ngedenger kalimat Kim tadi, gue ngerasa seakan ada yang ngelemparin batu dari atas atap terus batunya jatuh nimpa kepala gue.
“JEDUUK!” Begitu lah kira-kira. Untungnya, kejadian itu cuma ada di entri ini, coba kalo beneran, kepala gue bocor terus gue masuk rumah sakit, terus gue nggak bisa buka blog, terus lu pada kangen sama gue. Dan akhirnya, sad ending, dengan pembaca yang harus menahan rindu hingga menyesakkan dada. *APAAN!*

 NAH…….GUE LUPA KAN KITA NGOBROL SAMPAI MANA TADI! AIYAAAAR @@

Oh iya, gue inget sekarang!

Pokoknya, pas Kim bilang begitu, gue mendadak terdiam. Gue baru inget sama situasi dan kondisi saat ini. YA TUHAAAAN! Beruntung sore ini, gang rumah gue udah sepi saking banyaknya yang mudik. Coba kalau nggak…. NJIR! Pesona gue sebagai kembang desa langsung pudar (?) Bahaya banget.

In the end *berasa lagu Linkin Park*, gue duduk lagi, sambil garuk-garuk kuping. Perasaan gue saat itu absurd. Antara ngantuk, malu, bahagia, kepengen nangis, dan bersyukur. Ya, gitu deh.

Dan kejadian ini di akhiri dengan ucapan Kim “you know, I think you are the most clumsy girl I ever knew”
terjemahan ada dibawah ini *tunjuk-tunjuk ala acara televisi*