Hari
ini adalah hari pengumuman kelulusan untuk seluruh siswa-siswi SMA/sederajat di
Indonesia. Hari dimana kita akan tersenyum dan menghela nafas lega. Atau malah
menangis dan merasa sesak. Hari terakhir dimana kita berpredikat sebagai
siswa-siswi Sekolah Menengah Atas.
Kalau
kalian nanya gimana perasaan gue hari ini. Jujur, gue biasa aja. Gue yakin gue
bakal lulus. Tapi, mungkin NEM gue nggak
tinggi dan melenceng amat jauh dari target awal yang gue tetapkan.
Oke,
mungkin gue sedikit deg-degan ketika mengira-ngira jumlah NEM gue dan
memikirkan temen-temen gue. Gue nggak akan mungkin bisa bahagia kalau ada
diantara temen-temen gue yang nggak lulus.
Pukul
01.00 PM, kelulusan katanya ditunda. Pemberitahuannya ditunda setelah seminggu
sebelumnya guru-guru ngasih tau kalau pengumuman bakal di kasih tau pukul 08.00
AM. Kata Bu Catherine sih, informasinya telat dari Dinas Pendidikan Kabupaten
Tangerang. Gue sih udah nggak heran. Tipikal rakyat Indonesia. Nggak tepat
waktu.
Setelah
ngedengerin presentasi tentang APMM yang (maaf) nggak ditanggepin sama
temen-temen gue, kita baru dikasih amplop yang berisi surat keterangan lulus.
Anjir.
Kok mendadak gue jadi grogi? Apalagi pas Suster Kepsek bilang kalau ada 10 anak
yang nggak lulus. Terus dengan sadisnya, Bu Rus ngomong “Vira juga. Ini bukan
usaha terbaik kamu, nih!”
Suasana
mendadak horror buat gue. Kalau di cerita-cerita komik, bakal ada background
angin berhembus dan dedaunan yang berterbangan tertiup angin. Dilengkapi dengan
gambar muka gue yang pucat dan keliatan nggak bernyawa. Jengjengjeng…. *pasang
musik horror*
Kaki
gue mendadak lemas, pas denger nama gue disebut. Gue yakin sih gue bakal lulus
tapi kalo sampe Bu Rus ngomong gitu, emang nilai matematika gue seancur apa?!?
Err,
gue mulai lupa mau ngebahas apa. Oke, back to topic deh…
Kami
sempet diajak doa bersama dulu. Harapannya, semoga kami diberi kekuatan lebih
sama Tuhan. Padahal, rasanya itu amplop tak berdosa pengen buru-buru gue sobek
biar nggak penasaran.
Setelah
doa, kami baru dapet instruksi buat buka amplop. Dan, hasilnya GUE LULUS!
HAHAHAHA Yes! Yes! Yehet! Ohorat! Hooraaaa~
Gue
nggak teriak-teriak alay kayak anak-anak lain. Gue cuma bisa nangis sesegukan
sambil megang Rosario. Gini-gini, gue jaga image. Soalnya kata Agnes Monica di
Iklan Cle*r kan, ‘Kamu tak tahu kapan dunia akan memperhatikanmu’. Jadi gue harus tetep tampil cantik dan
elegant kapanpun dan dimanapun. Siapa tau, saat itu dikelas gue ada kamera
tersembunyi yang dipasang sama SM Entertainment buat nyari artis muda berbakat?
HUAHAHAHA *ketawa nista*
Tunggu….kenapa
kita jadi ngomongin iklan shampoo dan management artis Korea segala? Kenapa
topik kita jadi melenceng? Kenapa gue jadi nggak fokus? Kenapa gue harus lucu
dan manis dan mungil dan……STOP! Gue jadi malu sendiri muji-muji diri gue HAHAHA
Udah
ah, kita kembali ke topik awal…
Saat
mayoritas dari kami sedang berteriak kegirangan, gue nggak sengaja menoleh ke
kanan. Gue liat kok Endah sama Jemmy oppa nggak keliatan bahagia? Pas gue liat
amplop mereka, kok nggak ada keterangan. Nggak ada coretan?
Gue
bingung. Gue buru-buru nanya suster maksudnya apa. Siapa tau salah atau lupa
nyoret?
Suster
nyuruh kita duduk lagi. Terus dia bilang “anak-anak
yang mendapat surat tanpa ada coretan itu artinya mereka nggak lulus. Artinya
Senin besok, kalian ikut ujian Paket C”
HAH?!?
Maksudnya
ceceh Endah, Jemmy oppa, sama Paula nggak lulus? Gue yang tadinya bahagia
langsung buru-buru meluk mereka. Mana setelah itu suster terus-terusan bilang “Kan suster udah bilang, kalian belajar yang
rajin. Jangan ke sekolah cuma main-main. Lihat hasilnya, kan?”. “Untuk yang 10
orang itu, udah, kalian tidak perlu sedih-sedih. Kalian masih bisa ikut paket
C. Bapak/Ibu Guru disini tidak mungkin lepas tangan begitu aja, heh” (Suster
Kepsek gue, Suster Apolonia itu orang Ambon)
Gue
speechless disitu. Apalagi, pas Suster Apolonia ngelanjutin “Tenang aja, APMM nerima Ijazah Paket C kok.
Atau Endah, lebih baik jadi suster aja. Jadi suster tidak perlu ijazah”
Geez!
Harus ya masalah ini terus-terusan dibahas? Gue nggak suka dengernya. Serius.
Mereka lagi down banget, dan malah
dipojokkin kayak gitu. Rasanya menyakitkan, lho!
Lima
menit kemudian, Pak Aga nyuruh kita tenang, karena suasana nya mulai ribut dan
nggak kondusif lagi. Banyak yang mulai nangis. Setelah keadaan tenang, Suster
bilang “Jadi, kalau begini, Suster
nyatakan siswa/i SMA Maria Mediatrix lulus 100%”
…100%?
Terus yang tadi?
Seakan
tau pikiran gue, Suster lanjut ngomong “Untuk
yang 10 orang itu, yang tadi cuma bercanda”.
WHAT
THE…..HEHEHEHE nggak apa-apa deh. Yang penting cuma bercanda xD
Artinya,
semua temen-temen gue lulus! Yeay yeay yeay!
Setelah
peluk-pelukan dan salam-salaman sama para guru, kami mulai foto-foto bareng. Di
depan Goa Maria. Di lorong kelas. Di lapangan. Agak alay sih. Tapi, nggak apa-apa
lah. Demi teman-teman SMA tercinta *halah*
Endingnya,
gue sama Megaloman makan bareng. Mungkin buat yang terakhir kalinya soalnya
banyak diantara kita yang bakal pergi jauh bahkan ke luar kota untuk
melanjutkan kuliah. Well, seenggaknya hari ini jadi hari yang manis J
No comments:
Post a Comment