TOUR DELAPAN HARI
Judul : Infinitely Yours
Penulis : Orizuka
Penerbit : Gagas Media
Tahun : 2011
Tebal : 304 halaman
Harga : Rp 45.000,-
Orang
bilang pertemuan pertama merupakan sebuah kebetulan. Lalu bagaimana dengan pertemuan
kedua dan pertemuan berikutnya? Bagaimana dengan semua pertemuan yang terjadi
dalam waktu 8hari dengan pribadi yang berbanding terbalik dengan kita?
Itulah
yang dialami oleh Narayan Sadewa, seorang arsitek asal Indonesia berusia 28
tahun. Pertemuannya dengan Jingga, seorang gadis nyentrik yang selalu ceria tak
sengaja di bandara mampu menjungkirbalikkan hidupnya yang selama ini normal.
Segalanya
bermula dari Rayan yang tidak sengaja menabrak Jingga di Bandara Soekarno Hatta
dan kemudian berujung dalam rombongan tour ke Korea Selatan. Rayan dan Jingga
kemudian menjadi pasangan tour yang mengharuskan mereka untuk saling
bertanggung jawab. Namun, tujuan Rayan ke Korea yang sebenarnya bukanlah untuk
berlibur melainkan untuk menemui mantan kekasihnya, Mariska. Sementara Jingga
sangat tidak sabar untuk sampai di Korea karena ingin bertemu dengan pujaan
hatinya, Kang Yun Jae, pria asli Korea yang merupakan tour guide rombongan mereka.
Sesampainya
di Korea, Rayan diam-diam memisahkan diri dari rombongan. Jingga mengetahuinya
dan mengikuti Rayan mencari Mariska. Akhirnya mereka dapat bertemu Mariska dan
setelah Rayan menyelesaikan urusannya, mereka berencana menyusul rombongan tour
yang sedang berada di Gunung Seorak. Namun, saat di terminal bus, Rayan
kecopetan sehingga mereka batal pergi. Dan akhirnya timbul lah ide spontan
Jingga untuk melakukan tour romantisme Korea.
Mereka
pergi ke tempat-tempat wisata yang biasa digunakan untuk syuting drama romantis
Korea. Rayan yang kaku dan sinis lama-kelamaan mulai berubah dalam tour ala
Jingga itu. Hingga pada akhirnya tour romantisme Korea ala Jingga berakhir di
taman bermain Everland yang mempertemukan kembali mereka dengan rombongan tour,
dan Yun Jae tentunya.
Yun
Jae marah kepada mereka berdua karena telah seenaknya meninggalkan rombongan
tour. Jingga pun menjelaskan semuanya pada Yun Jae. Yun Jae yang akhirnya
mengetahui alasan mereka meninggalkan rombongan segera memperingati Rayan agar
tidak menjadikan Jingga sebagai pelarian hanya karena merasa patah hati. Rayan
memikirkan perkataan Yun Jae dan akhirnya memutuskan untuk menghindari Jingga.
Hingga Rayan melihat sendiri dengan mata kepalanya Yun Jae menyatakan
perasaannya kepada Jingga dan meminta gadis itu untuk menjadi kekasihnya.
Keesokan
harinya di Lotte World, Rayan mengatakan pada Jingga kalau apa yang terjadi di
Korea lebih baik di akhiri di Korea. Sesampainya di tanah air, Jingga
menyerahkan buku catatan yang berisi kumpulan foto-foto Rayan saat mereka ada
di Korea. Buku itu membuat Rayan akhirnya tersadar kalau selama ini ia telah
benar-benar jatuh cinta kepada gadis berusia seperempat abad yang terlihat ‘aneh’
dimatanya. Seorang gadis yang bernama Jingga.
Tiga
bulan kemudian Jingga kembali ke Korea dan saat itu Yun Jae melamarnya di
Namsan Tower, tepat di depan kumpulan “Love Locks”. Jingga sadar bahwa selama
ini ia melihat Yun Jae hanya sebagai idola dan orang yang Jingga cintai adalah
Rayan. Suatu hari Jingga sedang duduk-duduk di pinggir sungai Cheonggye hingga
kemudian pandangannya menangkap sesosok yang ia rindukan. Sosok itu kemudian
menangkap tatapan mata Jingga dan matanya terbelalak. Itu Rayan! Narayan
Sadewa-nya
Rayan
bangkit dari tempat duduknya, begitu pula dengan Jingga. Keduanya bertemu dan
Rayan merengkuh tubuh Jingga ke dalam pelukannya. Rayan akhirnya menyatakan
cintanya pada Jingga.
Novel
ini cocok dibaca oleh kalangan remaja dan dewasa, baik golongan kpopers maupun
non-kpopers. Di dalamnya mengungkap beberapa obyek wisata terkenal di Korea
Selatan. Ide ceritanya sebenarnya sudah seringkali dituangkan dalam bentuk
novel, namun selama ini kebanyakan novel hanya berkutat kepada dunia fangirl
dan jarang sekali yang mengangkat dua sosok asal Indonesia sebagai tokoh
utamanya. Selain itu, gaya bahasa yang dipakai Orizuka dalam novelnya ini amat
ringan dan alurnya mudah diikuti sehingga membuat kita berimajinasi seakan-akan
turut dalam tour romantisme Korea ala Jingga.
Namun,
amat disayangkan karena di novel ini hanya di jelaskan segala keindahan tentang
Korea Selatan dan sedikit sekali yang menceritakan keunggulan negeri kelahiran
sang penulis, yaitu Indonesia.
No comments:
Post a Comment