Saya mau ngucapin “HAPPY
MOTHERS DAY!” untuk seluruh ibu di dunia, especially Mama
Theresia Sri Wahyuni, ibunda saya tercinta.
Mama adalah sosok yang ngebuat saya percaya bahwa
malaikat nggak harus ada di surga, nggak harus bersayap, dan nggak harus
sempurna. Mama adalah sosok yang membuat saya melihat adanya kesempurnaan di
balik ketidaksempurnaan yang ada.
Mama adalah sosok wanita paling gokil, paling kepo,
paling cuek, paling rempong, paling bawel, paling percaya diri, paling sabar, paling
galak, paling cantik, paling lembut, dan paling tulus. Pokoknya yang
paling-paling sedunia. Dan itulah yang membuatnya tampak amat sangat spesial
bagi saya.
Mama nggak pernah nuntut saya buat jadi ini-itu saat
beranjak dewasa. Mama cuma meminta saya bisa jadi orang yang bertanggung jawab
terhadap pilihan yang saya ambil.
Mama nggak pernah melarang saya untuk pacaran dengan
siapapun. Bahkan, Mama sering banget ngisengin pacar-pacar yang saya kenalin.
Mama nggak pernah bisa nggak mau tau urusan saya.
Lagi smsan sama siapa, gimana hari saya di sekolah, gimana guru-guru yang
ngajar hari ini, saya udah makan apa belum. Mama selalu mau tau. Selalu kepo
tentang apapun yang saya alami.
Mama nggak pernah peduli sama omongan negatif orang-orang
tentang saya. Mama nggak pernah peduli tentang pandangan orang mengenai saya yang
harusnya begini-begitu. Mama selalu diam dan mengawasi saya dari jauh, dan
mengucapkan nama saya beserta adik-adik saya dalam tiap doanya.
Mama nggak pernah tenang kalau tau saya terlambat
bangun, kalau saya telat makan, kalau baju seragam saya belum di cuci, kalau
sepatu saya terselip entah kemana. Padahal saya yang sekolah, tapi Mama yang
keliatannya selalu panik.
Mama sanggup marahin saya sampai berjam-jam lamanya
kalau saya pulang malam, kalau saya terlalu memaksakan diri ketika sudah punya
keinginan sampai akhirnya jatuh sakit, kalau saya ngebet diet sampai nggak
makan hanya karena ingin punya badan langsing seperti member girlband Korea.
Mama selalu percaya kalau suatu saat nanti saya akan
sukses, punya keluarga bahagia dan melahirkan anak-anak yang manis, yang kelak
akan memanggilnya Eyang Putri.
Padahal, saya sendiri ragu akan jadi apa saya ke depannya. Hanya Mama yang
punya kepercayaan diri tinggi, yang selalu bilang kalau suatu saat nanti saya
akan jadi orang kaya, bisa membangun sekolah murah dan panti asuhan di
Indonesia.
Mama jarang banget keliatan ngeluarin airmatanya
disaat saya membangkang dan membantah nasihatnya. Mama selalu sabar disaat kami
bertengkar hebat dan saya seringkali membentak-bentaknya dengan frekuensi suara
yang lumayan keras.
Mama selalu jadi orang yang paling marah saat saya
nggak ke gereja cuma demi ngumpul sama teman-teman. Mama adalah orang yang
pertama kali ngamuk ketika saya tidur larut malam cuma demi twitteran atau
ngedownload MV-MV group penyanyi Korea kesukaan saya. Mama adalah orang yang
paling sewot ketika saya nabung mati-matian sampai nggak jajan seharian di
sekolah cuma demi bisa nonton konser boyband.
Mama adalah orang paling lembut yang pernah saya
temui. Meskipun, Mama sering banget ngatain saya bego karena bisa-bisanya
kehilangan akal sehat cuma demi sekelompok cowok berkulit putih mulus yang
nyanyi dan joget-joget di atas panggung. Padahal, emang mereka cakep. Dasar
Mama aja yang ngiri karena mereka lebih ganteng dari Papa, dan bahkan lebih
bening dari Mama.
Mama adalah sosok wanita paling cantik di mata saya,
karena kecantikan Mama nurun ke saya sebagai anaknya. Ini memang kelewat PD
sih. Tapi, Mama yang sering bilang gitu. “…ya, Mama cantik lah. Makanya dulu banyak
banget cowok yang naksir Mama. Nah, karena Mama cantik, makanya kamu juga
cantik” saat Beliau menceritakan tentang ke-cassanova-an dirinya saat
masih sekolah. Tidak lupa dengan nada over narsis.
Mama adalah sosok paling tulus bagi saya. Karena,
Beliau pernah bilang “Mama bukan orang pintar yang mendapat banyak
penghargaan di berbagai bidang. Mama nggak punya segudang prestasi untuk
dibanggakan atau piagam untuk di tampilkan. Tapi, suatu kebanggaan bagi Mama
dapat mengandung dan melahirkan kalian. Kesuksesan kalian di masa depan adalah
cita-cita Mama dimasa kini”
Mama adalah sosok wanita yang paling saya sayang di
dunia. Karena, Mama adalah satu-satunya orang yang dengan tulus mengakui kalau
Beliau bangga mempunyai anak seperti saya, meskipun saya seringkali melukai
hati dan perasaannya.
Mama adalah…….sosok wanita yang sanggup ngebuat saya
nangis-nangis sampai sesegukan saat saya mengetik post ini.
No comments:
Post a Comment