Seringkali aku memilih tinggal di pikiranku. Tempat
yang nyaman untuk memandang segala sesuatu dari ketinggian, tanpa membuatku
merasa ketakutan dan terancam. Pikiran yang ku tempati cuma melulu ada
aku---atau orang-orang yang aku inginkan menjadi aku.
Pada saat itu, aku merasa tempat terjauh dalam
diriku adalah hatiku. Aku tidak bisa membicarakan perihalmu, sebab aku selalu
mengingatmu dengan hatiku.
Aku menyukai kekosongan. Tanpa kekosongan dalam
lingkar cincin, ikatan perkawinan tidak mampu melingkari jari manis kanan
ibuku. Tanpa kekosongan dalam diriku, tidak ada orang yang hidup yang aku
cintai di dalamnya. Bagaimana mungkin aku mampu memenuhi diriku dengan dirimu
jika tidak ada kekosongan dalam diriku?
Mengingatmu
adalah caraku mengisi kekosongan dalam pikiranku, dan hatiku.
No comments:
Post a Comment